SDN Mangunharjo 4 Ngawi Gelar Pawai Anti Bullying

0

 

Perundungan atau bullying seringkali terjadi di sekitar kita, tak terkecuali di kalangan anak usia sekolah dasar. Dampak perundungan bisa mempengaruhi kondisi emosi anak yang bisa berakibat pada turunnya prestasi akademis dan non akademis. Bentuknya bisa bermacam-macam. Kita semua ingin lingkungan kita aman, nyaman, dan menyenangkan sehingga, kita bisa bebas belajar dan berkreasi. Dampak perundungan ini sangat berat bagi korban, pelaku, guru, maupun orang tua karena lebih bersifat psikis dan emosional. Efeknya tidak dapat langsung terlihat dan prosesnya bisa berlangsung lama dan perlahan.


Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati, dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok. Perundungan dianggap telah terjadi bila seseorang merasa tidak nyaman dan sakit hati atas perbuatan orang lain padanya. Perundungan bisa diibaratkan sebagai benih dari banyak kekerasan lain, misalnya: tawuran, intimidasi, pengeroyokan, pembunuhan, dll. Sebagai benih kekerasan, bila perundungan bisa ditekan, maka kekerasan yang lebih parah akan bisa dicegah.


Guna mengampanyekan Anti Perundungan atau Bullying di sekolah dan masyarakat, pada hari Jumat (27/10/2023), seluruh warga SD Negeri Mangunharjo 4 Ngawi melaksanakan pawai anti bullying dengan bertemakan “Semua Orang Berhak Untuk Dihargai”. Selain memberikan pemahaman kepada seluruh warga sekolah, pawai ini juga diharapkan mampu untuk mendorong masyarakat agar ikut berperan dalam mencegah bullying. Oleh karena itu, perlu ada kampanye sosial yang dirancang menggunakan konsep yang jelas dengan pendekatan yang sesuai dengan target yang dituju.











Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)